Sabtu, 19 Desember 2009

Autobiografi

Heri, itulah nama pemberian orang tuaku. Aku hidup dalam keluarga sederhana. Sejak kecil aku sudah pernah merasakan pahitnya kehidupan. Masa-masa kecil kujalani bersama kedua orang tua. Kami tinggal di perantauan Jauh dari sanak saudara. Selama 10 tahun kulalui masa kecilku di negeri orang.Kami kembali ke tanah kelahiran saat aku duduk di bangku kelas lima Sekolah Dasar. Aku mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, teman baru, tradisi baru. Aku terdaftar sebagai siswa di SDN TIRTOHARGO, hingga aku lulus dengan nilai yang memuaskan. Setelah itu aku melanjutkan studi di SMP N 1 KRETEK. Tidak ada yang aneh pada masa-masa ini. Aku tumbuh menjadi anak yang pendiam.Setelah lulus aku masuk di SMA N 1 SANDEN. Pada masa ini terjadi banyak perubahan dalam hidupku. Aku mulai mengenal dunia luar, memahami kerasnya hidup. Perlahan-lahan aku mulai terjerumus dalam dunia kelam. Serasa hidupku penuh dengan masalah. Dari pribadi yang pendiam dan penakut menjadi pribadi yang keras. Kehidupan seperti ini masih kujalani hingga aku lulus SMA. Hingga suatu saat waktu mempertemukan ku dengan sebuah kenyataan. Aku dihadapkan pada sebuah pengorbanan seorang anak yang rela bekerja keras hanya untuk mengenyang bangku pendidikan. Kenyataan itu terlalu pahit untuk kujalani. Aku mulai tersadar, waktuku terbuang sia-sia, aku kurang mensyukuri hidup. Hidupku tidak akan berubah jika aku tidak mau merubahnya. Aku mulai menata hidupku kembali. Aku memutuskan meneruskan pendidikanku dan masuk di Universitas PGRI Yogyakarta.Melakukan yang terbaik untuk masa depan yang cerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar